Jumat, 11 Februari 2011

Mengenal alat ukur Total Station

Land Surveying atau lebih
dikenal
dengan ilmu ukur tanah
merupakan
bagian ilmu geodesi, yaitu
ilmu yang mempelajari posisi titik,
area
atau wilayah pada, di atas dan
di
bawah permukaan bumi
dengan cakupan wilayah maksimal 37
Km x
37 Km dengan kondisi rupa
bumi
dianggap datar. Salah satu
jenis pekerjaan pengukuran Land
Surveying adalah Survey
terestrial.
Survey terestrial merupakan
pekerjaan pengukuran yang
dilakukan di atas permukaan bumi
dengan tujuan untuk
mengambil
data-data ukuran jarak, arah,
sudut
dan ketinggian yang nantinya akan
dijadikan dasar pembuatan
Peta
Terestris.
Salah satu aplikasi survey
terestrial adalah pengukuran tata batas
kawasan hutan. Dalam suatu
pekerjaan pengukuran
tentunya
tidak terlepas dari kebutuhan
peralatan pengukuran itu sendiri
disamping persiapan-persiapan
teknis dan non teknis lainnya.
Alat
ukur utama dalam pekerjaan
pengukuran tata batas hutan adalah
Theodolite jenis T0. Selama
berpuluh-puluh tahun
Departemen
Kehutanan menjadikan
theodolit T0 sebagai alat utama dalam
sebuah
pengukuran tata batas hutan.
Berdasarkan aspek ketelitian
theodolit T0 termasuk dalam
kategori alat tidak teliti. Alat ukur
theodolit telah mengalami
perkembangan dan perubahan
yang
cepat seiring dengan tuntutan
kebutuhan dari masing- masing
pengguna. Perkembangan
teknologi
alat theodolit setelah theodolit
tipe T0
yaitu muncul theodolite tipe T1 (agak
teliti), tipe T2 (teliti), tipe T3
(teliti
sekali) dan tipe T4 (sangat
teliti).
Theodolit tipe T0 mempunyai ketelitian bacaan sudut ±
1’ (satu menit) dan ketelitian bacaan
jarak ± 1
cm, sedangkan theodolit tipe
T4
mempunyai ketelitian bacaan
sudut ± 0,1” (Nol koma satu detik) dengan
ketelitian bacaan jarak 0,1 mm
(nol
koma satu milimeter).
Perkembangan terakhir dari
theodolit yaitu munculnya generasi
Total Station dan Smart
Station.
Total Station merupakan
teknologi
alat yang menggabungkan secara
elektornik antara teknologi
theodolite
dengan teknologi EDM
(electronic
distance measurement). EDM merupakan alat ukur jarak
elektronik
yang menggunakan
gelombang
elektromagnetik sinar infra
merah sebagai gelombang pembawa
sinyal
pengukuran dan dibantu
dengan
sebuah reflektor berupa
prisma sebagai target (alat pemantul
sinar
infra merah agar kembali ke
EDM).
Sedangkan Smart Station
merupakan penggabungan Total
Station dengan GPS Geodetic.
Untuk mengenal alat Total
Station
secara mendalam dapat
dilakukan dengan cara
membandingkannya
dengan alat ukur Theodolit T0.
Theodolit T0 yang banyak
digunakan di Departemen
Kehutanan adalah theodolit T0 kompas. Meskipun banyak
pabrikan
dan variasi alat, namun dapat
dibandingkan secara umum
antara
Total Station dengan Theodolit T0
kompas, sebagai berikut :
1. Ketelitian bacaan ukuran
sudut
T0 yaitu : 1 ’ sedangkan Total Station jauh lebih teliti yaitu :
1”? . 2. Ketelitian bacaan ukuran
jarak
T0 yaitu berkisar ± 1 Cm
sedangkan Total Station jauh
lebih teliti yaitu berkisar
antara 0,1 Cm – 0,01Cm. 3. Kemampuan jarak yang
diukur oleh Total Station
dengan prisma tunggal rata-
rata 3.000 meter, sedangkan
jarak optimal T0 yaitu 200
meter dan sangat subyektif dengan pembacaan masing-
masing surveyor dalam
membaca rambu ukur.
4. Sumber kesalahan yang bisa
dieliminasi atau dihindari
dalam pengukuran dengan Total Station diantaranya
yaitu
kesalahan kasar (blunder).
Kesalahan blunder yaitu
kesalahan yang diakibatkan
karena kelalaian manusia, contoh diantaranya yaitu :
salah baca, salah tulis dan
salah dengar. Kemampuan
membaca, menginterpolasi
bacaan rambu ukur,
menginterpolasi bacaan arah azimuth kompas pada alat T0
setiap orang berbeda beda.
Kondisi lelah pun bisa
mengakibatkan salah
membaca dan salah
mendengar. Sedangkan pada Total Station bacaan arah,
sudut dan bacaan jarak sudah
ditampilkan otomatis pada
tampilan layar, bahkan dapat
tersimpan secara otomatis
dalam memori alat ukur. 5. Pengolahan data ukuran
Total
Station dilengkapi dengan
software yang telah
disediakan oleh pabrikan,
sehingga pengolahan data lebih cepat. Data ukuran jarak,
sudut, azimuth dan koordinat
tersimpan di memory alat.
Pada beberapa jenis Total
Station, sketsa titik-titik yang
diukur dapat ditampilkan posisinya pada layar monitor
alat. Data ukuran dari T0
harus dicatat dan digambar
pada buku ukur, sehingga
menambah waktu pekerjaan
dibandingkan dengan Total Station. Akan tetapi untuk
tujuan backup data, dapat
pula dilakukan pencatatan
pada buku ukur untuk data
ukuran Total Station.
6. Format data hasil ukuran Total
Station sudah bisa
diaplikasikan langsung dengan
program GIS dan
digabungkan dengan data
GPS, sedangkan data hasil ukuran T0 merupakan data
mentah dan harus dilakukan
pengolahan data terlebih
dahulu.
7. Kesalahan Kolimasi (garis
bidik tidak sejajar dengan sumbu
II), kesalahan index vertikal
sudah diset Nol sehingga tidak
perlu pengaturan lagi. Pada
alat T0 harus dilakukan
pengecekan kolimasi dan index vertikal sebelum alat
digunakan, sehingga apabila
terjadi kesalahan secepatnya
dilakukan koreksi sebelum
alat
tersebut dipakai dalam pengukuran di lapangan.
8. Pada proses pengukuran
stake out atau pencarian titik
atau rekonstruksi, Total
Station lebih memudahkan
pelaksana dalam mencari titik- titik tersebut. Dengan
memasukan koordinat acuan
titik dan data jarak dan sudut
yang diketahui, maka
pencarian titik tersebut lebih
mudah, karena alat Total Station menghitung secara
otomatis posisi prisma
berdiri. Pada T0 harus
dilakukan perhitungan
dengan
kalkulator untuk mendapatkan
posisi yang paling tepat.
9. Pada kondisi cahaya redup
ataupun gelap, pengukuran
masih bisa dilaksanakan
karena Total Station menggunakan teknologi infra
merah, sedangkan dengan
Theodolit sangat sulit
dilakukan khususnya dalam
membaca rambu, serta
membaca sudut horisontal dan sudut vertikal.
10. Atraksi lokal yang
disebabkan
oleh benda-benda logam di
sekitarnya berpengaruh
terhadap kondisi bacaan yang ditunjukan oleh kompas, Total
Station tidak dipengaruhi oleh
atraksi lokal tersebut.
Hal-hal tersebut di atas
merupakan
keutamaan alat ukur Total Station
secara umum, karena ada tipe
robotik untuk Total Station
yang
mempunyai kemampuan
mencari target sendiri secara otomatis.
Dari
keutamaan-keutamaan
tersebut di
atas, tentunya sudah
memberikan gambaran bahwa Total
Station
memiliki keunggulan dari
theodolit
T0. Beberapa hal yang harus
diperhatikan bersama mengenai alat
Total Station, diantaranya :
1. Total Station merupakan
teknologi baru di lingkup
Departemen Kehutanan,
sehingga persiapan tenaga ukur yang handal perlu
dipersiapkan.
2. Total Station dioperasikan
dengan menggunakan tenaga
dari baterai, kelemahannya
adalah harus membawa banyak baterai. Perlu
diperhitungkan dan
dipersiapkan jumlah dan atau
jenis baterai yang akan
digunakan. Pabrikan Total
Station rata-rata sudah menggunakan baterai lithium,
akan tetapi surveyor sebagai
pengguna harus menguji
lamanya baterai yang dapat
digunakan dalam suatu
rangkaian pengukuran. Kondisi hutan jauh dari
pemukiman mengakibatkan
proses isi ulang baterai sulit
dilakukan. Dari pengujian
lamanya kemampuan baterai
lithium tersebut maka dapat ditentukan berapa baterai
cadangan yang harus dibawa
dalam suatu kegiatan
pengukuran.
3. Beberapa Total Station
dilengkapi pula dengan kotak khusus untuk pengganti
baterai lithium yaitu
digunakan apabila surveyor
akan menggunakan baterai
jenis alkaline ukuran AAA+.
Baterai alkaline bisa dijadikan alternatif untuk persediaan
baterai cadangan, tentunya
sebelum memutuskan
memilih jenis baterai
cadangan perlu menguji
lamanya baterai tersebut bisa dipakai. Sehingga baterai jenis
alkaline pun bisa ditentukan
jumlahnya untuk keperluan
cadangan di lapangan.
4. Total Station memiliki
rangkaian elektronik di dalam alatnya, sehingga dalam
membawanya perlu extra
hati
– hati. 5. Pengukuran menggunakan
alat Total Station memerlukan
2 (dua) titik pasti
berkoordinat
tetap yang memiliki ketelitian
tinggi di awal pengukuran sebagai orientasi awal. Titik
tersebut bisa berupa pal batas
berkoordinat atau Jatikon
atau
titik pasti berkoordinat
lainnya. 6. Penggunaan statif /kaki
tiga
untuk menempatkan prisma
membutuhkan kemampuan
teknis dalam mendirikannya
untuk memperoleh posisi yang benar, oleh karena itu
diperlukan 3 tenaga teknis
dalam pengukuran.
7. Alternatif penggunaan
prisma
pole (tempat mendirikan prisma berbentuk jalon/anjir
yang dilengkapi dengan nivo)
sebagai pengganti
penggunaan statif /kaki tiga
untuk prisma dapat
membantu meningkatkan kecepatan pengukuran.
8. Alat ukur Total Station
memiliki metoda pengukuran
poligon sudut, sehingga
harus mendirikan alat di setiap
titik pal batas, berbeda halnya dengan T0 kompas. T0
kompas dapat melakukan
pengukuran dengan
melompat 1 titik ke titik
berikutnya, sehingga
pengukuran lebih cepat dibandingkan dengan Total
Station.
9. Pemakaian Total Station di
lingkup Departemen
Kehutanan belum memiliki
payung hukum yang jelas diantaranya mengenai standar
jarak yang dapat ditempuh
dengan
Total Station. Sebagai contoh :
standar jarak untuk
pekerjaan pemancangan batas
sementara yang dikerjakan
dengan menggunakan T0
yaitu 1 km dalam 1 hari.
Untuk
kelancaran pekerjaan, maka perlunya penetapan aturan
yang jelas berkenaan dengan
pemakaian alat ukur Total
Station.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar